Sabtu, 14 Januari 2012

Tulisan Ilmu Budaya Dasar ke-4

A. HASIL-HASIL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Menurut saya, manusia dan tanggung jawab berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Karena tanggung jawab merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi tujuan hidupnya agar menjadi lebih baik.

Pada tulisan ini, saya akan memberi contoh hasil-hasil karya yang berkaitan dengan manusia dan tanggung jawab. Saya mengambil contoh yaitu dari sebuah lagu yang dipopulerkan oleh Iwan Fals, yaitu Untukmu Negeri.


"Perihnya masih terasa
Sakitnya tak terhingga
Nafsu ingin berkuasa
Sungguh mahal ongkosnya

Apapun yang kan terjadi
Aku tak akan lari
Apalagi bersembunyi
Tak kan pernah terjadi

Air mata darah telah tumpah
Demi ambisi membangun negeri
Kalaulah ini pengorbanan
Tentu bukan milik segelintir orang

Belum cukupkah semua ini
Apakah tidak berarti
Lihatlah wajah ibu pertiwi
Pucat letih dan sedihnya berkarat

Berdoa terus berdoa
Hingga mulutnya berbusa busa
Ludahnya muncrat saking kecewa
Ibu pertiwi hilang tawanya

Tak percaya masih ada cinta
Seluruh hidupku jadi siaga
Pagar berduri kutancapkan dihati

Untukmu negeri
Yang telah memberi arti
Untukmu negeri
Yang telah melukai ibu kami
Untukmu negeri
Yang telah merampas anak kami
Untukmu negeri
Yang telah memperkosa saudara kami
Untukmu negeri
Waspadalah
Untukmu negeri
Bangkitlah
Untukmu negeri
Bersatulah
Untukmu negeri

Sejahteralah kamu negeriku
Sejahteralah kamu
Perihnya masih terasa
Sakitnya tak terhingga"

Di dalam lagu ini, menceritakan  kisah seorang pemuda yang rela berkorban demi kepentingan negara. Dia merasa perjuangan belum usai karena dia merasa negerinya butuh kesejahteraan. Jadi, intinya bertanggung jawab terhadap negeri termasuk hal yang terpuji, dan dapat dicurahkan seutuhnya melalui hasil karya seni maupun perjuangan yang tiada henti.


B. HASIL-HASIL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Menurut saya, arti kegelisahan adalah suatu hal yang membuat seseorang menjadi merasa khawatir, cemas akan suatu hal yang membuat dirinya ragu dengan kejadian yang sedang dialaminya maupun yang telah berlalu.

Pada hasil-hasil karya yang berkaitan dengan manusia dan kegelisahan, saya akan memberi contoh lagu yang berkaitan dengan hal tersebut, yaitu Bahasa Kalbu, yang dipopulerkan oleh Cindy Bernadette.

"Kau satu terkasih, ku lihat di sinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu

Di dalam senyummu, ku dengar bahasa kalbu
Mengalun bening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu bertahta di benakku
Dan aku kan mengiringi bersama di setiap langkahmu

Reff :
Percayalah hanya diriku paling mengerti
Kegelisahan jiwamu kasih dan arti kata kecewamu
Kasih yakinlah hanya aku yang paling memahami
Besar arti kejujuran diri indah sanubarimu kasih percayalah

Kau satu terkasih ku lihat di sinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu
Mengalun bening menggetarkan

(hanya aku yang memahami) indah sanubarimu
hanya aku yang memahamimu"

Di dalam lagu ini menceritakan seorang pasangan kekasih yang dimana si lelaki merasa gelisah akan hati si perempuan, karena si lelaki merasa bahwa tidak mempercayai apa yang dikatakan si kekasihnya tersebut. Maka dari itu, si perempuan meyakini dengan tulisan ini bahwa hanya dia lah yang paling bisa mengerti apa yang si perempuan inginkan.

Sumber :

Kamis, 12 Januari 2012

Tugas Ilmu Budaya Dasar ke-4

1. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A. MAKNA TANGGUNG JAWAB

Makna dari istilah "tanggung jawab" adalah siap menerima kewajiban dan tugas. Arti tanggung jawab tersebut seharusnya mudah dimengerti oleh setiap orang. kebanyakan orang mengelak dari tanggung jawab karena jauh lebih mudah untuk menghidari dari tanggung jawab dari pada menerima tanggung jawab.

Jadi, definisi tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang dinamakan hak. Tanggung jawab merupakan pernbuatan yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, jika hidup tidak ada tanggung jawab, maka semuanya akan hancur.

Dengan kita bertanggung jawab, kita akan dipercaya oleh orang lain, selalu tepat melaksanakan sesuatu, mendapatkan hak dengan wajarnya. Seringkali orang tidak melakukan tanggung jawabnya, mungkin disebabkan oleh hal-hal yang membuat orang itu lebih memilih hal diluar tanggung jawabnya.

B. MAKNA PENGABDIAN

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengabdian berarti hal mengabdi atau mengabdikan. Seorang warga negara yang mengabdi kepada negaranya biasanya berpedoman hidup "Berjuang bagi negara tanpa mengharapkan imbalan apa-apa."

Pengabdian bukan perbudakan, karena perbudakkan selalu disertai dengan paksaan dan kekuatan yang akhirnya menimbulkan pemberontakkan. Tidak ada perbudakkan yang menghasilkan kebahagiaan karena akan berakhir dengan kehancuran.

C. MAKNA PENGORBANAN

Pengorbanan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang, dengan suatu tujuan yang pasti seperti memberi pertolongan dengan tanpa mengharapkan imbalan.
Pengorbanan itu dilakukan oleh seseorang yang tidak mengharapkan imbalan, biasanya orang tersebut adalah orang yang menolong dengan ikhlas karena Allah swt.

Saat ini, jarang kita menemukan seseorang yang rela berkorban seperti hal makna tersebut, bahkan rela mengorbankan jiwa dan raganya. Pengorbanan itu merupakan perbuatan yang sangat mulia.
Jadi, makna dari pengorbanan adalah :

  • Menjadikan seseorang untuk menjadi lebih baik lagi karena dengan adanya sifat pengorbanan tersebut.
  • Dengan pengorbanan, maka seseorang dapat memetik hal yang berharga dan berarti disaat apa ayng telah dia lihat.
  • Orang-orang yang berkorban akan mendapatkan pahala (imbalan) dari Tuhan/Allah swt.
  • Orang-orang yang berkorban niscaya akan selalu terkenang dengan pengorbanannya.
  • Dan ingatlah bahwa pengorbanan itu merupakan perbuatan terpuji.

2. MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A. PENGERTIAN KEGELISAHAN DAN SUMBER-SUMBER KEGELISAHAN

  • PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan adalah perasaan gelisah, khawatir, dan kecemasan terhadap suatu hal yang menyebabkan dirinya menjadi tidak tenang. Dan kegelisahan didefinisikan sebagai emosi yang tidak menyenangkan yang merupakan bentuk psikis dari sebuah ketakutan. Kegelisahan menggambarkan seseorang yang tidak tentram hatinya karena suatu hal sehingga membuatnya tidak sabar untuk menghadapinya. Ciri-ciri orang yang kegelisahan tampak pada gerak-gerik dan tingkah lakunya penuh kecemasan. Kegelisahan dapat berkaitan dengan frustasi.
  • SUMBER-SUMBER KEGELISAHAN
Sumber-sumber kegelisahan biasanya karena :
  • Takutnya menghadapi sesuatu yang belum menjadi kepastian dalam hidupnya
  • Frustasi
  • Banyak pikiran
  • Selalu berpikir negatif
Maka dari itu, untuk mencegahnya harus dengan selalu berpikir positif, bersikap tenang dalam menghadapi sesuatu, hilangkan segala pikiran yang menyebabkan kita menjadi gelisah, dan melakukan penyegaran otak disaat sedang waktu luang.

B. MAKNA KETERASINGAN

Keterasingan adalah merupakan makna dari kata "asing" yaitu sendiri atau terpencil. kata asing itu sendiri berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisah dari yang lain. Jadi, makna dari keterasingan itu adalah suatu hal yang menyebabkan seseorang menjadi terpencil atau sendiri, karena dapat bisa disebabkan oleh perbuatannya yang menyebabkan tidak diterima di lingkungan sekitar, bahkan sulitnya seseorang menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan sekitar karena perilakunya yang tidak baik.

C. MAKNA KESEPIAN

Kesepian adalah merupakan perasaan terasing dalam pikiran seseorang. Kesepian berasal dari kata "sepi" yang berarti tidak ada sesuatu yang melengkapi, kosong. Kesepian umumnya menjadi permasalahan bagi kaum pria maupun wanita, dan tidak mengenal usia.

Kita pada dasarnya sebagai makhluk hidup seringkali lebih menakuti perasaan kesepian daripada tidak makan. Karena cenderung lebih merasakan takut, merasakan kehilangan seseorang, sehingga memerlukan kebersamaan dari sapaan orang lain. Perasaan kesepian lainnya yaitu karena merasa kehilangan seseorang yang dicintai.

Kesepian menjadi sumber bermacam-macam penyakit fisik dan psikologis, seperti sakit kepala, nyeri punggung, darah tinggi, emosional, gampang tersinggung, depresi berat, bahkan sampai bunuh diri.

D. MAKNA KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian berasal dari kata "tidak pasti" yang berarti tidak menentu, tidak tahu hal-hal yang pasti, tidak terarah. Ketidakpastian disebabkan karena adanya keadaan yang tidak menentu, tanpa sebab hal yang jelas, dan hal ini dapat menyebabkan pikiran menjadi tidak terkonsentrasi.

Ketidakpastian dapat disebut sebagai orang yang plin plan, tidak tetap pada pendiriannya, sehingga membuat pikirannya menjadi kacau. Hal ini disebabkan karena si penderita banyak berhalusinasi, berpikiran yang tidak pasti, terbawa perasaan emosinya, bahkan sampai menderita phobia. Biasanya yang mengalami hal ini adalah orang yang selalu ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sehingga penyakitnya tidak dapat disembuhkan, atau dengan cara lain seperti berkonsultasi dengan psikolog.

Sumber referensi :

Tulisan Ilmu Budaya Dasar ke-1

WUJUD KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA



Pada tulisan ini, saya akan membuat wujud kebudayaan masyarakat Indonesia antara Suku Minangkabau dengan Suku Betawi. Mohon maaf apabila didalam tulisan ini ada kesalahan baik dalam penulisan maupun kata-kata yang tertulis.

A. SUKU MINANGKABAU

1. IDE ATAU GAGASAN

Suku ini berasal dari pulau Sumatera dibagian barat, yaitu Sumatera Barat yang memiliki ibukota Padang.
Seperti etnis lainnya, dalam etnis minangkabau banyak terdapat klan yang disebut dengan suku. Masyarakat Minang merupakan bagian dari masyarakat Melayu Muda yang melakukan migrasi dari daratan China Selatan ke pulau Sumatera sekitar 2.500-2.000 tahun yang lalu. Diperkirakan kelompok masyarakat ini masuk dari arah pulau timur Sumatera, menyelusuri sungai Kampar sampai ke dataran tinggi yang disebut darek dan menjadi kampung halaman Minangkabau. Beberapa kawasan darek ini kemudian membentuk semacam konfederasi yang dikenal dengan nama luhak, yang selanjutnya disebut juga dengan nama Luhak Nan Tigo, yang terdiri dari Luhak Limo Puluah, Luhak Agam, dan Luhak Tanah Datar. Maka dari itu, masyarakat Minangkabau sebagian berwajahkan seperti orang China.

Menurut tambo alam minangkabau, pada masa awal pembentukkan budaya Minangkabau oleh Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sabatang, hanya ada empat suku induk dari dua kelarasan. Suku-suku tersebut adalah :
  • Suku Koto
  • Suku Piliang
  • Suku Bodi
  • Suku Caniago
Sedangkan kelarasan yang dimaksud adalah kelarasan koto piliang dan kelarasan bodi caniago. Kelarasan disini semacam sistem kekuasaan, dan dalam perkembangannya kelarasan koto piliang cenderung kepada sistem aristokrat, sedangkan kelarasan bodi caniago lebih cenderung kepada sistem konfederasi.

Jika dilihat dari asal kata dari nama suku-suku tersebut, dapat dikatakan kata-kata tersebut berasal dari Bahasa Sanskerta, sebagai contoh Koto berasal dari kata Kotto yang berarti benteng atau kubu, Piliang berasal dari dua kata yaitu phi dan hyang, yang digabung menjadi pilihan Tuhan. Bodi berasal dari kata Bodhi yang berarti orang yang terbangun, dan caniago berasal dari kata chana dan ago yang berarti sesuatu yang berharga.

Demikian juga untuk suku-suku awal selain suku induk, nama-nama suku tersebut berasal dari Bahasa Sanskerta dengan pengaruh agama Hindu dan Buddha yang berkembang saat itu. Sedangkan perkembangan berikutnya nama-nama suku ada yang berubah pengucapannya karena perkembangan bahasa minang itu sendiri dan pengaruh dari agama Islam dan pendatang-pendatang asing yang datang dan menetap bersama.

2. AKTIVITAS

Aktivitas masyarakat suku Minangkabau umumnya bermata pencarian sebagai petani dan sangat handal di bidang perniagaan. Maka dari itu, banyak masyarakat suku Minangkabau yang merantau ke daerah lainnya atau ke negeri seberang. Masyarakat Minangkabau bertani di ladang persawahan sehingga menghasilkan beras yang terkenal dengan Bareh Solok. Selain itu, masyrakat berkebun sayur-sayuran, buah-buahan seperti tebu. Dan tidak lupa juga dengan seninya, masyarakat suku Minangkabau terkenal dengan seni menyulamnya, seperti kain songket, baju adat tradisional suku Minangkabau yang dipakai pada saat acara adat atau pernikahan.

Selain itu, masyarakat Minangkabau menganut sistem gotong royong dan memiliki sosial kemasyarakatan yang tinggi, terutama masalah jika terjadi bencana alam, karena daerah Padang (Sumatera Barat) rawan akan terjadinya gempa dan rawan tsunami karena lokasi berdekatan dengan pantai.
Dan, masyarakat Minangkabau sangat religius dengan acara mendoa atau dzikir bersama masyarakat lainnya, karena tujuannya agar terhindar dari bencana yang pernah melanda daerah setempat.

3. BENDA ATAU WUJUD FISIK

Di dalam suku Minangkabau memiliki ciri khas benda atau wujud fisik, antara lain :

  • Rumah Gadang
  • Patung Malin Kundang
  • Talempong
  • Saluang
  • Tari Piring
  • Baju Tradisional Minangkabau
  • Makanan khas Minangkabau (Rendang)
  • Jembatan Siti Nurbaya



B. SUKU BETAWI

1. IDE ATAU GAGASAN

Suku Betawi berasal dari hasil kawin antaretnis dan bangsa masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Ambon, dan Melayu, serta suku-suku pendatang seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.

Kata Betawi berasal dari kata Batavia, yaitu nama lama Jakarta pada masa Hindia Belanda.
Pada tahun 1930, kategori orang Betawi sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus pada tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.593jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu.
Antropolog Universitas Indonesia lainnya, Prof.Dr.Parsudi Suparlan menyatakan, kesadaran sebagai orang Betawi pada awal pembentukkan kelompok etnis itu belum juga mengakar. Dalam pergaulan sehari-hari, mereka lebih sering menyebut diri berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka, seperti orang Kemayoran, orang Senen, atau orang Rawabelong.

Pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup lebih luas, yakni Hindia Belanda, baru muncul pada tahun 1923, saat Husni Thamrin, tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkoempoelan Kaoem Betawi. baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan sebuah golongan, yakni golongan orang Betawi.

Pada tahun 1961, suku Betawi mencakup kurang lebih 22,9 persen dari antara 2,9 juta penduduk jakarta waktu itu. Mereka semakin terdesak ke pinggiran, bahkan ramai-ramai digusur dan tergusur ke luar Jakarta. Proses asimilasi dari berbagai suku yang ada di Indonesia hingga kini terus berlangsung dan melalui proses panjang itulah suku Betawi hadir di bumi nusantara.

2. AKTIVITAS

Di Jakarta, orang Betawi sebelum era pembangunan orde baru, terbagi atas beberapa profesi menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing-masing. Misalnya di kampung kemanggisan dan sekitaran Rawabelong banyak dijumpai petani kembang (anggrek, kamboja, jepang, dan lain-lain). Dan secara umum banyak menjadi guru, pengajar, dan pendidik semisal K.H.Junaedi, K.H.Suit, dan lain-lain. Profesi pedagang, pembatik juga banyak dilakoni oleh kaum Betawi. Petani dan pekebun juga dilakoni oleh warga Kemanggisan.

Orang Kuningan terkenal dengan peternak sapi perah. Mandor, bek, jagoan silat banyak dijumpai di Rawabelong. Di kampung Pasebean banyak dijumpai profesi guru, pengajar, udztad, dan profesi pedagang eceran. Sedangkan warga Tebet aslinya adalah warga gusuran Senayan, karena saat itu Ganefonya Bung Karno menyebabkan warga Betawi eksodus ke Tebet dan sekitarnya untuk terpaksa memuluskan pembuatan kompleks olahraga Gelora Bung Karno yang kita kenal sekarang.

3. BENDA ATAU WUJUD FISIK

Ciri khas benda atau wujud fisik dari suku Betawi antara lain :
  • Rumah Adat Betawi
  • Alat musik Tanjidor
  • Ondel-Ondel
  • Tari Cokek
  • Makanan khas betawi (soto betawi)

  • Baju khas Betawi

Sumber referensi :

Tugas Ilmu Budaya Dasar ke-1

1. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR


  • PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu pengetahuan yang memberikan pengetahuan dasar berupa berupa konsep-konsep yang digunakan untuk mengkaji masalah-masalah yang berkaitan dengan manusia dan berkaitan dengan budaya.

Ilmu Budaya Dasar berasal dari Bahasa Inggris yaitu "The Humanities". Istilah "Humanities" itu berasal dari Bahasa Latin yaitu "Humnus" yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari "The Humanities", diharapkan bahwa seseorang akan menjadi lebih berbudaya, lebih manusiawi, dan lebih halus. Selain itu, dengan mempelajari "The Humanities", kita dapat menjadi manusia yang lebih bertanggungjawab akan segala masalah yang dihadapi.

Untuk mengetahui ilmu yang dipelajari pada bidang Ilmu Budaya Dasar, terlebih dahuli kita mengetahui pengelompokkan ilmu pengetahuan. Menurut Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu :

a. Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Science) ; merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di dalam alam semesta.

b. Ilmu-Ilmu Sosial (Social Science); merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar sesama manusia.

c. Pengetahuan Budaya ; merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.

  • TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar, diharapkan dapat :

a. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.

b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka mengenai perkembangan manusia serta berpikir kritis mengenai kedua persoalan tersebut.

c. Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara, serta ahli pengkotakan disiplin yang ketat.

d. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog antara satu dengan yang lainnya.

  • RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari Ilmu Budaya Dasar, maka dapat diberi ruang lingkup bahwa :

a. Berbagai aspek kehidupan dan seluruhnya mengungkapkan masalah manusia dan kebudayaan yang dapat didekati dengan pengetahuan budaya, baik dari segi keahlian (disiplin) dalam pengetahuan budaya, maupun dari berbagai disiplin lainnya dari pengetahuan budaya.

b. Hakekat manusia yang satu (universal), akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.


2. PENGERTIAN HAKIKAT DAN MANUSIA
  • PENGERTIAN MANUSIA
Manusia dapat diartikan bermacam-macam dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Secara biologis, manusia diartikan sebagai Homo Sapiens, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi dengan otak berkemampuan tinggi. Dari segi kerohanian, manusia dijelaskan dengan konsep jiwa yang bervariasi, dimana dalam agama dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan Tuhan atau makhluk hidup. Secara istilah kebudayaan, manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi masyarakat mereka serta penggolongan teknologi mereka.

  • HAKIKAT MANUSIA
Pada dasarnya, hakikat manusia antara lain :

a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b. Individu yang memiliki sifat rasionalnya yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

c. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya, dan mampu menentukan nasibnya.

d. Makhluk yang dalam proses berkembang dan ters berkembang, tidak pernah selesai selama hidupnya.

e. Individu yang selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain, dan membuat dunia lebih tepat untuk ditempati.

f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudannya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tidak terbatas.

g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.


3. PENGERTIAN KEBUDAYAAN, UNSUR KEBUDAYAAN, DAN WUJUD KEBUDAYAAN
  • PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi (budi atau akal), diartikan dengan budi dan akal manusia. Dalam Bahasa Inggris disebut juga dengan "Culture", yang berasal dari Bahasa Latin yaitu "Colere", yang berarti mengolah atau mengerjakan. Sedangkan kata "Culture" diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah Kultur.

Menurut Meville J.Herskovits dan Broinslaw Malinowski, kebudayaan adalah segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat dan ditentukan oleh kebudayaan dan dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan adalah mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

  • UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur-unsur kebudayaan menurut para ahli, antara lain :

a. Meville J.Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok :
  • Alat-alat teknologi
  • Sistem ekonomi
  • Keluarga, dan
  • Kekuasaan Politik.
b. Bronislaw Malinowski menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok :
  • Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam di sekelilingnya.
  • Organisasi ekonomi
  • Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan
  • Organisasi kekuatan (politik).

  • WUJUD KEBUDAYAAN
Wujud kebudayaan menurut J.J.Hoenigman dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Gagasan atau wujud ideal ; merupakan kebudayaan yang berbentuk ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak.

b. Aktivitas ; merupakan sebagai suatu tindakan berpola dari dalam manusia dalam masyarakat itu sendiri, serta bersifat konkret (nyata).

c. Artefak atau karya ; merupakan wujud kebudayaan fisik dari hasil aktivitas, perbuatan, dan karya manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat dilihat, diraba, dan di dokumentasikan.

Sumber referensi :

Jumat, 06 Januari 2012

Tulisan Ilmu Budaya Dasar ke-3

KASUS-KASUS YANG BERKAITAN DENGAN PENDERITAAN DAN KEADILAN


  • KASUS YANG BERKAITAN DENGAN PENDERITAAN
7 Tahun Hilang, Korban Tsunami Dipaksa Jadi Peminta-minta

MEULABOH, KOMPAS.com - Wati (15), korban tsunami yang bertemu dengan orang tuanya di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, setelah menghilang selama 7 tahun, kini masih terbaring lemas. Ia masih trauma dengan kejadian yang dialami selama ini, salah satunya karena diperas oleh ibu angkat yang menemukannya.


Meri Yulanda, yang kemudian diganti namanya menjadi Hera Wati, saat ditemui di Meulaboh, Jumat (23/12/2011), ini menuturkan, selama ini ia diasuh oleh seorang ibu angkat di Kota Banda Aceh bernama Fatimahsyam, pascagempa dan tsunami 26 Desember 2004 silam.


"Dulu saya diambil sama ibu (Fatimahsyam), dibawa ke Banda Aceh. Saya minta pulang nggak dikasih," jawab gadis belia itu, saat dijumpai di rumah kakeknya, Ibrahim.


Wati menuturkan, selama ini ia mengaku diperkerjakan sebagai peminta-minta oleh ibu angkatnya itu. Ia mencari sedekah di jalan-jalan atau mendatangi toko, serta rumah-rumah dengan membawa selembar kertas mengaku sebagai anak yatim-piatu.


Ia mengaku teringat saat berusia delapan tahun, ketika masih duduk dibangku kelas III SD Negeri 10 Meulaboh, memiliki seorang ayah bernama Yus dan ibunya, yang juga disapa Yus, serta seorang kakek bernama Ibrahim di Meulaboh. Namun, saat itu ia tidak tahu alamat rumah.


Perempuan muda berambut cepak itu mengatakan, kepulangannya ke Meulaboh itu karena nekat kabur. Sayangnya, saat ditanyai alamat keberadaannya di kota Banda Aceh, ia sama sekali tidak tahu nama desa ataupun lokasi tempat ia pernah tinggal selama tujuh tahun bersama orang tua kandungnya.


"Tinggal di rumah gubuk kecil, setiap hari bekerja, sorenya pulang lagi ke rumah. Nama desanya tidak tahu," kata gadis belia itu dengan nada rendah.


Diduga disiksa


Sementara itu, ayah Wati, Tarmi Yunus atau akrab disapa Bang Yus, mengatakan, sejak kepulangannya ke rumah pada Rabu (21/12/2011) malam lalu, nafsu makan Wati terlihat masih kurang. Ia lebih memilih diam saat dilemparkan pertanyaan.


"Paling jawabanya, ya atau tidak. Saat kami tanya silsilah keluarga kami, sebagian besar ia masih ingat, karena waktu bersama kami ia sudah berumur delapan tahun," ujar Yus.


Lelaki yang bekerja sebagai kuli bangunan di Meulaboh ini menambahkan, dirinya kehilangan dua orang anak saat gelombang tsunami menerjang kampungnya. Anak tertuanya, Yuli, dan anak keduanya Meri Yulanda, hanyut terseret arus.


Yunus menuturkan, ia sangat menyayangkan ibu asuh anaknya itu di kota Banda Aceh karena tega tidak memberi tahu keberadaan Meri pada keluarganya di Meulaboh. Selain itu, ia melihat dari kondisi fisik tubuh anaknya terdapat beberapa bekas luka dan adanya tanda benjolan di kepala. Yus mengetahui hal itu saat kepulangan Wati dan menduga karena terkena sesuatu benda. Sayangnya, buah hatinya itu belum mau berbicara.


"Di kepalanya ada benjolan, di tangannya juga ada luka. Meri belum kasih tahu kenapa, tapi kuat dugaan saya, dia mendapat siksaan dari ibu asuhnya. Rambutnya saja dicepak," pungkasnya.



  • KASUS YANG BERKAITAN DENGAN KEADILAN

Gus Dur Minta Keadilan Kasus Munir


Mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur mengharapkan penyelesaian kasus mantan aktivis HAM Munir dapat diselesaikan dengan adil. Sebab, jika tidak dapat mencoreng peradilan di Indonesia.
 
"Dunia keadilan akan tercoreng jika tidak diselesaikan dengan baik," kata Gus Dur dalam keterangan pers di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis 25 Desember 2008.
 
Dalam penyelesaian kasus Munir, lanjut dia, pengadilan harus menghindari penyelesaian dengan jalan kompromi. Menurut dia, hal itu akan mengaburkan sistem peradilan dalam penyelesaian kasus itu. "Jangan diperjual-belikan," kata Gus Dur.
 
Aktivis dari Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum), John Muhammad usai bertemu Gus Dur mengatakan, para penegak hukum yang menangani kasus Munir harus kuat dari segala hal termasuk intimidasi.
 
Menurut John, kasus Munir yang saat ini disidangkan dengan tersangka Muchdi Pr adalah sebuah hal penting dalam mengungkap dalang pembunuh Munir. "Kalau sampai Muchdi bebas, itu berarti ketidakseriusan SBY-JK dalam menuntaskan kasus itu," terang dia.
 
Senada dengan John, anggota Kasum lainnya, Rafendi Djamin mengungkapkan, sidang kasus Munir yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah ujian bagi peradilan Indonesia di penghujung tahun 2008. "Apakah ini bagian dari impuinitas atau tidak," tutur Rafendi.
 
 
 Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/17930-gus_dur_minta_keadilan_kasus_munir