Minggu, 28 Desember 2014

Tulisan Resensi Film Jepang Terbaik

Pada tulisan ini saya akan membahas sebuah resensi film yang dimana ini adalah sebuah kisah yang mengharukan dan kisah nyata ketegaran seorang gadis. Salah satu hobi saya adalah menonton film drama, action, komedi bahkan sampai horor. Namun, ada satu film yang saya suka yaitu One Litre of Tears yang merupakan salah satu film drama berasal dari Jepang.


Film ini menceritakan kisah seorang gadis 15 tahun bernama Ikeuchi Aya yang harus berjuang menghadapi penyakitnya, yaitu Spinocerebellar Degeneration. Penyakit ini disebut juga gangguan saraf yang menyebabkan semakin lama perkembangan saraf motorik terganggu. Selama 10 tahun dia harus berjuang melawan penyakitnya. Keseharian Aya adalah seorang gadis yang periang, cerdas dan siswi yang aktif di sekolah dalam bidang olahraga bola basket.

Ikeuchi Aya berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang pedagang tahu di kios rumahnya, Ibunya adalah seorang konsultan kesehatan, dan dia memiliki tiga orang adik yaitu Ako, Hiro dan Rika. Pada awalnya Aya sering terjatuh saat berlari dan penglihatan kurang baik, tetapi Aya menganggap bahwa dia hanya kelelahan dan kurang istirahat karena aktivitas yang padat. Namun sang ibu khawatir dengan kesehatan anaknya. Akhirnya Ibu memutuskan untuk membawa Aya kerumah sakit. Setelah di cek kondisi kesehatan oleh dr.Mizuno, ternyata Aya mengidap penyakit Spinocerebellar Degeneration.

Namun sang Ibu tidak memberi tahu anaknya, karena penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan, dan Ibu tidak tega melihat anaknya menjadi stress karena penyakitnya. Akhirnya Ibu hanya memberitahu bahwa Aya hanya mengalami kelelahan dan kehilangan keseimbangan yang merupakan hal yang wajar. Setiap harinya Aya selalu rajin mengonsumsi obat-obatan demi penyembuhan dirinya, namun semakin lama Aya banyak kehilangan keseimbangan, susah untuk menggapai benda disekitarnya, bahkan tubuhnya semakin kurus.

Ayahnya Aya tidak mempercayai akan penyakit yang diderita anaknya, bahkan Ayah sampai menangis karena anak kesayangannya yang begitu baik, cerdas dan sopan harus menderita. Akhirnya Ibu dan Ayah tetap merahasiakan penyakit yang diderita Aya dengan setiap hari selalu mengatakan hanya kelelahan dan kurang keseimbangan yang merupakan hal yang wajar bagi remaja saat ini. Namun Aya penasaran dengan apa yang terjadi pada dirinya, sampai suatu ketika di rumah sakit dia bertemu dengan seorang anak yang memiliki Ayah pengidap penyakit yang bercirikan awal sama seperti dirinya. Namun kondisi Ayah dari anak kecil tersebut sudah parah karena tidak bisa menulis, berbicara bahkan berjalan, dan Aya pun mengetahui penyakit yang diderita Ayah dari anak kecil tersebut adalah Spinocerebellar Degeneration.

Aya pun terkejut dan dengan rasa penasaran yang besar akhirnya dia mempelajari penyakit tersebut melalui internet. Ternyata Aya pun terkejut dengan isi artikel tersebut, karena salah satu gejala awal yang diderita pasien Spinocerebellar Degeneration adalah sering terjatuh, sedikit kesulitan dalam melihat serta kesulitan dalam menggapai benda disekitarnya. Aya pun menangis dan suatu ketika saat dirumah sakit bersama Ibu, Ayah dan dr.Mizuno dia mengatakan bahwa dirinya mengidap Spinocerebellar Degeneration. Mereka pun langsung terkejut mendengar ucapan Aya, namun dr.Mizuno memberikan semangat untuk berjuang melawan penyakitnya, karena jika Tuhan mentakdirkan untuk sembuh maka akan disembuhkan.

Aya pun seolah tidak mempercayainya bahwa selama ini dia mengidap penyakit mematikan tersebut. Aya pun hampir putus asa, namun dengan ketegaran diiringi dengan doa membuatnya untuk terus berusaha semaksimal mungkin. Aya juga tidak ingin melihat Ibu, Ayah beserta kedua Adiknya bersedih, bahkan mereka pun juga memberi semangat kepada Aya. Sampai suatu ketika ada seorang teman lelakinya bernama Asou Haruto simpati kepada Aya karena semangat dan kerja kerasnya yang tidak pernah membuat lelaki tersebut berubah menjadi manusia yang lebih baik. Bahkan Asou berniat ingin menjadi dokter agar dapat menyembuhkan Aya,

Namun takdir berkata lain, disaat Asou telah kuliah Kedokteran, kondisi Aya pun semakin lemas. Tetapi kecerdasan Aya tidak lumpuh dan terus menulis di buku hariannya. Asou pun berniat ingin menikahi Aya, karena Aya memiliki keinginan untuk menikahm namun apa daya akhirnya Aya pun menginginkan Asou agar menjauhinya. Disaat Asou terus mengejar hati Aya, tetapi kondisi Aya semakin memburuk, akhirnya pada usia 25 tahun Aya meninggal dunia. Aya meninggal dunia disaan ia tidak dapat berbicara maupun berjalan.

Namun, kepergian Aya meninggalkan sejuta kenangan manis dimata keluarga, teman-teman dan seluruh pembaca buku hariannya. Semangat, pantang menyerah dan bekerja keras membuat seluruh keluarga, teman-teman kelak memiliki masa depan sesuai dengan keinginan masing-masing. Begitupun juga dengan para pembaca buku hariannya, khususnya pengidap penyakit yang serupa dengan Aya semakin terinspirasi untuk terus berusaha melawan penyakitnya dan menggapai cita-citanya.

Film Jepang tersebut membuat saya sangat tersentuh dan berlinang air mata. Saya pun tidak pernah bosan untuk terus menonton berulang kali, karena banyak hikmah yang dapat dipetik dari film tersebut. Sampai saat ini pun film tersebut masih digemari khususnya para remaja.

Selasa, 21 Oktober 2014

Tugas 2 Kewirausahaan

Pada tugas mata kuliah Kewirausahaan ini saya akan membahas mengenai hasil reportase ke tempat usaha di sekitar lingkungan rumah. Tempat usaha yang saya kunjungi adalah pedagang sate Padang yang berlokasi di daerah Citayam, Jawa Barat dan tidak jauh dari rumah saya.

Nama pedagang sate Padang tersebut bernama Joni, biasanya orang-orang menyebut beliau yaitu Uda Jon. Setiap harinya Uda Jon berjualan sate Padang di depan rumah makan Padang dari jam 17.00 sampai dengan jam 23.00. Sate Padang milik Uda Jon terkenal dengan daging sapi yang empuk dan lezat dari racikan bumbu satenya. Uda Jon memulai usaha sate Padang sejak tahun 2010, dan dahulu tidak menetap di depan rumah makan Padang, tetapi berkeliling sekitar Citayam dan Pabuaran dari jam 17.00 hingga pukul 20.00. Uda Jon sudah berkeluarga dan memiliki satu orang anak, dan bertempat tinggal di sekitar Citayam.

Usaha sate Padang Uda Jon ternyata telah turun temurun dari keluarganya, dan kini beberapa keluarganya sudah melanjutkan usaha sate Padang di beberapa daerah. Uda Jon juga mengungkapkan alasan membuka usaha sate Padang karena mayoritas keluarganya berasal dari Padang, Sumatera Barat, serta kecintaannya pada sate Padang dengan cita rasa yang khas dan lezat. Racikan bumbu sate Padang dengan kuah kuning kental, pedas dan gurih, serta ditambah dengan daging sapi dan ketupat membuat sate Padang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan daerah lainnya.

Persediaan daging sapi untuk dijadikan sate adalah sebanyak 500 tusuk, ditambah dengan 50 bungkus kerupuk lado, serta 100 buah ketupat. Setiap harinya omset yang diterima oleh Uda Jon adalah sebesar Rp 935.000. Harga satu porsi sate Padang dengan ketupatnya adalah Rp 14.000, apabila tanpa ketupat Rp 12.000. Harga setengah porsinya dengan ketupat adalah Rp 7.000 sedangkan tanpa ketupat yaitu Rp 6.000, harga keripik lado yaitu Rp 3.000. Total omset tersebut murni untuk Uda Jon karena beliau hanya berjualan sendirian (tidak menggunakan jasa tenaga kerja tambahan). Terkadang pernah mendapatkan omset dalam satu hari tidak mencapai Rp 935.000 dikarenakan menurunnya tingkat pembeli. Hal tersebut mengakibatkan daging-daging sapi, ketupat serta keripik lado (keripik pedas) tidak habis. Beliau juga mengungkapkan bahwa mayoritas pembeli sate Padang hanya untuk satu porsi sate dengan ketupat bahkan ada yang tidak dengan ketupat dan keripik ladonya. Beberapa diantara pembeli hanya membeli dengan setengah porsi dan ketupatnya, bahkan ada yang tidak menggunakan ketupat.

Persediaan daging sapi, ketupat serta keripik lado yang terkadang tidak habis terjual pada mulanya membuat Uda Jon hampir berputus asa karena memikirkan keadaan kuah sate Padang yang tidak habis serta ketupat yang tersisa takut tidak akan enak kembali untuk dimakan. Hal tersebut tidak membuat Uda Jon untuk menyerah untuk terus berusaha, bahkan terus berjuang demi menjalankan kelangsungan hidupnya.

Uda Jon selalu memperhatikan kesehatan konsumen dengan mengecek kondisi daging, ketupat, kuah sate serta keripik ladonya. Jika tidak memungkinkan untuk dikonsumsi, maka Uda Jon tidak menggunakan bahan tersebut untuk kembali dijual, bagi beliau hal tersebut tidak berpengaruh baginya karena kepuasan dan kesehatan pelanggan adalah no.1. Selain itu Uda Jon memperhatikan kesehatan lingkungan tempat usahanya, hal tersebut ditandai dengan kondisi gerobak dan tempat makan yang selalu bersih dan rapi. Uda Jon juga berpesan agar selalu semangat dan pantang menyerah dalam menjalankan usaha, karena apapun yang kita lakukan dengan niat dan bersungguh-sungguh, maka insya Allah ada jalannya dan beliau percaya bahwa Allah SWT telah mengatur rezeki masing-masing umatnya. Setiap usaha kadang kala pernah mengalami pasang surut seperti kerugian, maka dari itu jangan pernah berhenti untuk terus berusaha dan memberikan yang terbaik.

Selasa, 14 Oktober 2014

Tugas 1 Kewirausahaan

Pada tugas ke-1 Kewirausahaan ini saya akan menjabarkan mengenai entrepreneur. Penjabaran mengenai entrepreneur ini terdiri dari beberapa poin, yaitu pengertian dan ciri-ciri enrtrepreneur. Selain itu, poin berikutnya mengenai social entrepreneur, baik dari segi pengertian, ciri-ciri serta penjelasan lainnya.

1. Entrepreneur
Kata entrepreneur tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat. Entrepreneur berasal dari bahasa Inggris, yang berarti pengusaha. Entrepreneur merupakan seseorang yang melakukan wirausaha berupa barang dan jasa. Seorang entrepreneur umumnya pandai dalam mempromosikan produk maupun bisnis lainnya, memasarkan serta mengatur semua proses hingga modal pengoprasiannya. Seorang pengusaha mampu memberikan inovasi baru, ide-ide serta selalu membawa perubahan yang pesat demi mencapai target sesuai keinginannya. Apabila ingin menjadi entrepreneur, diharapkan harus memiliki kreativitas serta imajinasi ketika ada sebuah peluang usaha baru, demi kepentingan umum, bukan semata-mata memanfaatkan sekitar untuk kepentingan dirinya.

Setelah mengetahui pengertian dari entrepreneur, maka perlu diketahui ciri-cirinya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai contoh bagi calon entrepreneur yang baik. Ciri-ciri entrepreneur, antara lain:
a. Seorang entrepreneur selalu mencari peluang baru. Apapun yang ada didepan matanya, hal tersebut dijadikan sebagai peluang dan langsung bertindak.
b. Siap bekerja setiap hari dan sepanjang waktu. Umumnya hal tersebut dilakukan oleh entrepreneur baru, karena baru merasakan usaha atau bisnis, dan takut menghadapi kegagalan maka cenderung terus bekerja setiap saat.
c. Seorang entrepreneur tidak hanya fokus memperhatikan bisnis, tetapi juga harus memperhatikan kesehatan. Apabila kesehatan tidak diperhatikan, serta suatu ketika kondisi badan tidak memungkinkan, maka mengakibatkan bisnis yang dijalankan akan terganggu, dalam arti tidak dapat mengatur semua kegiatan.
d. Memiliki inovasi produk yang unik untuk menjadi daya tarik konsumen. Maka dari itu, entrepreneur harus memiliki kreativitas tinggi untuk mengubah bahkan menciptakan produk yang berkualitas.
e. Rela berkorban serta memiliki rasa perjuangan yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan tidak semua awal dari suatu usaha berjalan dengan lancar, terkadang ada pasang surutnya.
f. Selalu berpegang teguh pada visi yang ada, disiplin serta bersikap jujur demi kelangsungan usaha. Tidak hanya itu, tetapi dalam menjalani suatu usaha, seorang entrepreneur harus percaya diri dengan apa yang dilakukan, serta mau bekerja keras untuk berpikir demi memecahkan masalah.


2. Social Entrepreneur
Social entrepreneur merupakan sebuah usaha yang dilakukan lebih cenderung menciptakan serta mampu memimpin sebuah organisasi demi mencapai tujuan, yaitu memperoleh keuntungan. Social entrepreneur ditujukan sebagai perantara perubahan sosial melalu gagasan baru, produk, jasa serta teknologi. Hal-hal tersebut juga dapat dilakukan demi memajukan perubahan pada lingkungan sosial baik dengan mengubah cara perilaku, pemahaman atau kesadaran masyarakat yang ada disekitarnya.

Terdapat definisi lain dari social entrepreneur menurut Asian Institute Management (AIM) yang mengatakan bahwa social entrepreneur disebut juga sebagai lembaga inovatif yang dimana kegiatannya memajukan pada penciptaan serta penyelenggaraan usaha yang berhasil bagi mereka yang membutuhkan. Social entrepreneur ini membantu berbagai pihak, seperti golongan yang kurang beruntung atau lebih miskin di kalangan masyarakat.

Selain beberapa definisi diatas, maka harus diketahui ciri-ciri dari social entrepreneur tersebut. Ciri-ciri dari social entrepreneur, antara lain:
a. Mempunyai visi yang kuat dan selalu berpegang teguh untuk memecahkan masalah-masalah kemasyarajatan sebagai pembaharu masyarakat dengan memberikan gagasan-gagasan yang kuat demi memperbaiki taraf hidup masyarakat.
b. Kegiatan ini umumnya tidak dilakukan oleh orang-orang terkenal seperti dokter, pengacara, insinyur, konsultan manajemen, pekerja sosial, guru dan wartawan. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh mahasiswa maupun masyarakat biasa yang hanya memiliki keterampilan.
c. Memiliki daya pemikiran yang tinggi, karena selalu menciptakan gagasan-gagasan baru dan tidak pernah menyerah sebelum apa yang diinginkan tercapai.
d. Memiliki kemampuan untuk mengubah daya kinerja masyarakat dengan terus memperbaiki, memperkuat serta memperluas cita-cita masyarakat.
e. Umumnya social entrepreneur adalah orang-orang yang tidak bisa diam, dalam arti selalu aktif dan mampu berusaha untuk memecahkan masalah dimanapun dan kapanpun.

Sekian dari pembahasan mengenai entrepreneur dan social entrepreneur. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan termotivasi untuk mencoba menjadi entrepreneur yang sukses. Terima kasih.




Senin, 17 Maret 2014

Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan

ARTIKEL ILMIAH
ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN

 


logo_gunadarma.jpg (800×797)


Disusun Oleh:
                   Nama / NPM        : 1. Priska Dea Anggrainy       / 35411584
                                                  2. Raja Hafizar Al-Fahmi      / 35411804
                                                  3. Surya Saputra                  / 36411951
                                                  4. Sylviani Azharita              / 37411009
                    Kelompok            : 3 (Tiga) 
                    Kelas                    : 3ID02






JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014




BAB I
PENDAHULUAN


Perkembangan di zaman globalisasi tentunya tidak terlepas adanya teknologi yang semakin canggih. Hal tersebut menyebabkan manusia senantiasa melakukan interaksi maupun mencari kebutuhan informasi. Interaksi yang dilakukan tersebut dapat mempengaruhi lingkungan, terutama dengan lingkungan tempat tinggal. Interaksi dengan teknologi dapat menciptakan saling ketergantungan antara manusia lainnya maupun dengan alam lingkungan sekitarnya.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan manusia dan alam yang meningkat, serta ketidakseimbangan antara manusia dengan lingkungan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman dari manusia Contohnya seperti perilaku manusia yang melakukan eksploitasi alam secara berlebihan diluar batas demi kepentingan manusia meraih keuntungan.
Padahal sesungguhnya penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan manusia untuk mengelola lingkungan sebaik-baiknya dan dijaga kelestariannya. Hal tersebut diperlukan kesadaran dari setiap individu, dengan meningkatkan upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga alam ataupun lingkungan, serta dapat memenuhi kebutuhan.
Maka dari itu, dilakukan pembahasan mengenai ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan pada artikel ilmiah secara rinci sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Harapan dengan pembuatan artikel ilmiah tersebut adalah agar manusia dapat memahami secara keseluruhan makna hubungan antara ilmu teknologi dengan lingkungan sekitarnya.




BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Pengertian Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan melalui proses belajar dan eksperimen, keseluruhan daripada kebenaran utama yang teratur, diperoleh karena pengetahuan sebab akibat dan dapat dibedakan dengan ilmu karena sudut pandangannya. Ilmu juga dapat di definisikan sebagai akumulasi pengetahuan yang merupakan kesatuan pengetahuan yang terorganisasikan (UPI, 2014).
Setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian tertentu. Berdasarkan dari sudut pandang ilmu, suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi ketiga unsur pokok dari suatu ilmu, yaitu ontologi (memiliki objek studi), epistimologi (memiliki metode kerja) dan aksiologi (memiliki nilai kegunaan). Berikut penjelasan secara rinci tentang tiga unsur pokok suatu ilmu, antara lain (UPI, 2014):
a.         Sudut ontologi, merupakan bidang studi yang bersangkutan harus mempunyai objek studi yang jelas. Objek yang dijadikan bahan studi hendaknya dapat diidentifikasikan, dapat diberi batasan-batasan, dapat diuraikan sifat-sifatnya yang esensial. Objek studi itu hendaknya tidak identik dengan objek studi lain, bukan pinjaman dari ilmu lainnya.
b.        Sudut epistimologi, merupakan bidang studi yang bersangkutan hendaknya mempunyai pendekatan dan metodologinya sendiri mengenai bagaimana atau dengan cara-cara apa ilmu tersebut disusun, dibina dan dikembangkan.
c.         Sudut aksiologi, merupakan bidang studi yang bersangkutan hendaknya dapat menunjukkan nilai-nilai teoritis, hukum-hukum, generalisasi, kecenderungan umum, konsep-konsep dan kesimpulan-kesimpulan logis, sistematin dan koheren. Dalam teori atau konsep-konsep tersebut tidak terdapat kekacauan pikiran diantara satu dengan lainnya. 
Suatu ilmu yang dapat berdiri sendiri, maka harus memiliki beberapa syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain (UPI, 2014):
a.         Memiliki objek tertentu (objek material beberapa ilmu bisa sama, tetapi objek formal setiap ilmu tidak mungkin sama).
b.        Metode atau cara kerja (deduksi, induksi, eduksi) tertentu.
c.         Tersusun sistematis.
d.        Urutannya logis.
e.         Bersifat universal.
f.         Pengertian-pengertian khusus.
g.        Masyarakat ahli atau pakar ilmu tersendiri.
Istilah pengetahuan dalam keseharian memiliki konsep “knowledge”, bukan termasuk dalam konsep “science”, sehingga pengetahuan dapat diartikan sebagai segala yang diketahui dan diperoleh berdasarkan pengalaman-pengalaman. Pengetahuan juga didefinisikan sebagai suatu kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda dengan kepercayaan maupun penerangan-penerangan yang keliru. Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai makna sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pikiran, pengetahuan yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya (UPI, 2014).

2.2       Pengertian Teknologi
Teknologi merupakan alat dan upaya serta pengetahuan manusia untuk berbuat lebih maju sesuai dengan suatu rencana. Pengertian lainnya teknologi adalah suatu yang bersifat praktis, produk dari sebuah ilmu pengetahuan yang digunakan manusia untuk membantu, memudahkan dalam melakukan segala kegiatan pemenuhan kebutuhannya (UPI, 2014).
Teknologi merupakan jawaban praktis dari pertanyaan “bagaimana”, karena dengan teknologi maka setiap orang dapat memanfaatkan gejala alam, bahkan dapat mengubahnya. Dapat disimpulkan bahwa semua bentuk teknologi sifatnya konkrit, bersifat praktis, dan bukan hanya dalam bentuk ide yang bernilai positif atau menguntungkan bagi umat manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi saling berkaitan, penerapan dan dampaknya, sehingga dalam kehidupan dinyatakan sebagai “ilmu pengetahuan dan teknologi” yang disingkat IPTEK (UPI, 2014).

2.3       Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya adalah manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (UNDIP, 2014). Dalam suatu lingkungan hidup dijumpai berbagai benda, daya dan keadaan yang memungkinkan manusia atau makhluk hidup lainnya dapat hidup dan berkembang biak (UPI, 2014).
Benda yang dimaksud antara lain dapat berupa semua benda hidup dan lainnya seperti batuan, benda-benda tambang, tanah dan lahan, tumbuhan-tumbuhan, udara dan sebagainya. Keadaan yang dimaksud dalam lingkungan hidup antara lain iklim, cuaca, suasana, kesuburan tanah dan sebagainya. Tenaga atau energi yang ada di alam semesta ini seperti panas bumi, panas matahari, tenaga angin dan air, serta yang dihasilkan dari hasil karya manusia dengan ilmu dan teknologinya (UPI, 2014).
Berdasarkan pengertian tersebut, terlihat jelas bahwa manusia merupakan bagian dari lingkungan hidup. Manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Kondisi saling mempengaruhi ini berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya dan atara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Secara garis besar, terdapat tiga macam lingkungan hidup, antara lain (UPI, 2014):
a.         Lingkungan fisik, terdiri atas berbagai benda, zat dan keadaan, tanah, air dan udara dengan seluruh kekayaan alam fisik yang ada di atas dan di dalamnya.
b.        Lingkungan hayati meliputi segala makhluk hidup dari yang paling kecil sampai yang besar-besar, baik berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
c.         Lingkungan sosial yang merupakan kehidupan manusia dan interaksinya dengan sesamanya.

2.4       Kesadaran Terhadap Lingkungan Hidup
Kesadaran terhadap lingkungan hidup memiliki tujuan yaitu memasyarakatkan lingkungan, jadi tidak hanya menanamkan pengertian masyarakat kepada permasalahan dalam lingkungan hidup, tetapi berusaha meningkatkan partisipasi agar dapat peka dan mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Membangkitkan partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian sumberdaya alam serta lingkungan hidup diperlukan masyarakat yang aktif untuk mengawasinya disamping menjaga lingkungan sendiri secara langsung (UPI, 2014).
Peningkatan kesadaran sebagaimana semua usaha yang menyangkut lingkungan hidup harus berpacu dengan waktu, sebab perusakan-perusakan masih berlanjut dan meningkat. Daya yang terbatas dan sarana yang khusus tidak tersedia, usaha dilakukan melalui sarana informasi yang telah tersedia dan terutama diarahkan kepada lembaga-lembaga dan kelompok-kelompok masyarakat yang strategis (UPI, 2014).
Usaha peningkatan kesadaran terkadang masih menghadapi berbagai kendala yang disebabkan ulah manusia yang merusak lingkungannya. Identifikasi sasaran dan saluran yang lebih tepat di kalangan masyarakat, diharapkan bahwa usaha selanjutnya akan mampu menimbulkan proses penjalaran informasi yang cepat (UPI, 2014).

2.5       Peranan IPTEK dengan Pengetahuan Lingkungan
Bagi manusia, alam lingkungan merupakan sumberdaya yang menjamin kehidupan dan sekaligus menjadi sebuah tantangan. Dari lingkungan, manusia memperoleh segala sesuatu yang dibutuhkan dari waktu ke waktu yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah manusia (UPI, 2014).
Berbagai cara dan metode yang lebih efektif digunakan manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Tantangan tersebut, menjadi mendesak untuk segera diatasi mengingat berbagai masalah lingkungan yang ujungnya berdampak buruk bagi manusia itu sendiri. Dasar atau cara berpikir seperti ini penting sebagai landasan dan motivasi kuat agar manusia lebih serius dan tanggap dalam mengelola lingkungan yang berkelanjutan (UPI, 2014).
Persaingan antar manusia untuk memperoleh keuntungan dari sumber daya alam semakin ketat. Pengalaman, tantangan dan masalah yang selalu mengikuti perjalanan hidup manusia, terakumulasi menjadi pengetahuan yang kemudian menjadi ilmu yang berharga bagi kepentingan pemenuhan kehidupan manusia sendiri. Masalah dan tantangn semakin mempertajam pikiran manusia yang membawa kemajuan ilmu pengetahuan (UPI, 2014).
Bagaimanapun sederhana tingkat budaya masyarakat, mereka telah memiliki pengalaman dan pengetahuan serta telah memanfaatkannya dalam bentuk teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dinamika perkembangan IPTEK dalam perjalanan ruang dan waktu tampaknya akan terus menerus menjadi tumpuan untuk menjadi penyerasi dan penyelaras interaksi manusia dengan sumber daya alam yang terkandung dalam lingkungan hidupnya (UPI, 2014).



2.6       Pembahasan Kasus Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Pembahasan kasus ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan terdiri dari beberapa contoh dan kemudian akan dianalisis. Berikut contoh beberapa kasus tersebut.
Kasus pertama Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Pengenalan teknologi sejak dini ditujukan agar tidak gagap teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu contohnya yaitu para orangtua yang sudah mulai mengenalkan teknologi handphone maupun komputer untuk pengembangan kreativitas anaknya. Selain itu, anak juga diizinkan membawa perangkat teknologi tersebut ke sekolah karena dengan alasan lebih mudah berkomunikasi serta mencari informasi dengan cepat.
Berdasarkan kasus diatas, orangtua harusnya berperan penting dalam mengarahkan anak-anak dalam menggunakan perangkat teknologi tersebut. Tujuannya agar si anak dalam penggunaannya tidak melebihi batas-batasnya, hanya hal-hal tertentu yang dapat dilakukan pada penggunaan perangkat teknologi tersebut. Selain itu, kasus diatas juga membuktikan bahwa perilaku yang cenderung berpengaruh terhadap lingkungannya karena diizinkan untuk dibawa ke sekolah, karena secara otomatis para orangtua ataupun si anak melihat lingkungan sekitar seperti teman-temannya.
Kasus kedua yaitu penggunaan teknologi pada pabrik air minum yang menggunakan sistem pengolahan air minum dengan menggunakan air baku dan ternyata pengolahannya tidak diproses secara benar sehingga air tersebut masih mengandung zat organik dan perlu dilakukan desinfeksi dengan klorin.
Berdasarkan kasus diatas hal tersebut membuat manusia yang mengonsumsi minuman tersebut dapat menyebabkan penyakit seperti kanker kandung kemih. Tidak hanya itu, tetapi efek limbah yang dihasilkan dari pabrik tersebut dapat menyebabkan lingkungan tidak sehat, berpengaruh terhadap makhlup hidup lainnya seperti hewan, organisme lainnya serta berdampak buruk bagi cuaca karena akan menghasilkan udara yang tidak sehat. Maka dari itu, diperlukan perbaikan terhadap sistem pengolahannya dengan teknologi yang digunakan agar tidak merusak lingkungan hidup. 





DAFTAR PUSTAKA


http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_12_IPTEK_DAN_LINGKUNGAN.pdf. Diakses pada Tanggal 17 Maret 2014 pukul 23:00 PM.
http://eprints.undip.ac.id/896/1/KULIAH_PENCEMARAN_Lingk.pdf. Diakses pada tanggal 17 Maret 2014 pukul 23:50 PM.