Senin, 17 Maret 2014

Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan

ARTIKEL ILMIAH
ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN

 


logo_gunadarma.jpg (800×797)


Disusun Oleh:
                   Nama / NPM        : 1. Priska Dea Anggrainy       / 35411584
                                                  2. Raja Hafizar Al-Fahmi      / 35411804
                                                  3. Surya Saputra                  / 36411951
                                                  4. Sylviani Azharita              / 37411009
                    Kelompok            : 3 (Tiga) 
                    Kelas                    : 3ID02






JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014




BAB I
PENDAHULUAN


Perkembangan di zaman globalisasi tentunya tidak terlepas adanya teknologi yang semakin canggih. Hal tersebut menyebabkan manusia senantiasa melakukan interaksi maupun mencari kebutuhan informasi. Interaksi yang dilakukan tersebut dapat mempengaruhi lingkungan, terutama dengan lingkungan tempat tinggal. Interaksi dengan teknologi dapat menciptakan saling ketergantungan antara manusia lainnya maupun dengan alam lingkungan sekitarnya.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan manusia dan alam yang meningkat, serta ketidakseimbangan antara manusia dengan lingkungan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman dari manusia Contohnya seperti perilaku manusia yang melakukan eksploitasi alam secara berlebihan diluar batas demi kepentingan manusia meraih keuntungan.
Padahal sesungguhnya penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan manusia untuk mengelola lingkungan sebaik-baiknya dan dijaga kelestariannya. Hal tersebut diperlukan kesadaran dari setiap individu, dengan meningkatkan upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga alam ataupun lingkungan, serta dapat memenuhi kebutuhan.
Maka dari itu, dilakukan pembahasan mengenai ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan pada artikel ilmiah secara rinci sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Harapan dengan pembuatan artikel ilmiah tersebut adalah agar manusia dapat memahami secara keseluruhan makna hubungan antara ilmu teknologi dengan lingkungan sekitarnya.




BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Pengertian Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan melalui proses belajar dan eksperimen, keseluruhan daripada kebenaran utama yang teratur, diperoleh karena pengetahuan sebab akibat dan dapat dibedakan dengan ilmu karena sudut pandangannya. Ilmu juga dapat di definisikan sebagai akumulasi pengetahuan yang merupakan kesatuan pengetahuan yang terorganisasikan (UPI, 2014).
Setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian tertentu. Berdasarkan dari sudut pandang ilmu, suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi ketiga unsur pokok dari suatu ilmu, yaitu ontologi (memiliki objek studi), epistimologi (memiliki metode kerja) dan aksiologi (memiliki nilai kegunaan). Berikut penjelasan secara rinci tentang tiga unsur pokok suatu ilmu, antara lain (UPI, 2014):
a.         Sudut ontologi, merupakan bidang studi yang bersangkutan harus mempunyai objek studi yang jelas. Objek yang dijadikan bahan studi hendaknya dapat diidentifikasikan, dapat diberi batasan-batasan, dapat diuraikan sifat-sifatnya yang esensial. Objek studi itu hendaknya tidak identik dengan objek studi lain, bukan pinjaman dari ilmu lainnya.
b.        Sudut epistimologi, merupakan bidang studi yang bersangkutan hendaknya mempunyai pendekatan dan metodologinya sendiri mengenai bagaimana atau dengan cara-cara apa ilmu tersebut disusun, dibina dan dikembangkan.
c.         Sudut aksiologi, merupakan bidang studi yang bersangkutan hendaknya dapat menunjukkan nilai-nilai teoritis, hukum-hukum, generalisasi, kecenderungan umum, konsep-konsep dan kesimpulan-kesimpulan logis, sistematin dan koheren. Dalam teori atau konsep-konsep tersebut tidak terdapat kekacauan pikiran diantara satu dengan lainnya. 
Suatu ilmu yang dapat berdiri sendiri, maka harus memiliki beberapa syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain (UPI, 2014):
a.         Memiliki objek tertentu (objek material beberapa ilmu bisa sama, tetapi objek formal setiap ilmu tidak mungkin sama).
b.        Metode atau cara kerja (deduksi, induksi, eduksi) tertentu.
c.         Tersusun sistematis.
d.        Urutannya logis.
e.         Bersifat universal.
f.         Pengertian-pengertian khusus.
g.        Masyarakat ahli atau pakar ilmu tersendiri.
Istilah pengetahuan dalam keseharian memiliki konsep “knowledge”, bukan termasuk dalam konsep “science”, sehingga pengetahuan dapat diartikan sebagai segala yang diketahui dan diperoleh berdasarkan pengalaman-pengalaman. Pengetahuan juga didefinisikan sebagai suatu kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda dengan kepercayaan maupun penerangan-penerangan yang keliru. Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai makna sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pikiran, pengetahuan yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya (UPI, 2014).

2.2       Pengertian Teknologi
Teknologi merupakan alat dan upaya serta pengetahuan manusia untuk berbuat lebih maju sesuai dengan suatu rencana. Pengertian lainnya teknologi adalah suatu yang bersifat praktis, produk dari sebuah ilmu pengetahuan yang digunakan manusia untuk membantu, memudahkan dalam melakukan segala kegiatan pemenuhan kebutuhannya (UPI, 2014).
Teknologi merupakan jawaban praktis dari pertanyaan “bagaimana”, karena dengan teknologi maka setiap orang dapat memanfaatkan gejala alam, bahkan dapat mengubahnya. Dapat disimpulkan bahwa semua bentuk teknologi sifatnya konkrit, bersifat praktis, dan bukan hanya dalam bentuk ide yang bernilai positif atau menguntungkan bagi umat manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi saling berkaitan, penerapan dan dampaknya, sehingga dalam kehidupan dinyatakan sebagai “ilmu pengetahuan dan teknologi” yang disingkat IPTEK (UPI, 2014).

2.3       Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya adalah manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (UNDIP, 2014). Dalam suatu lingkungan hidup dijumpai berbagai benda, daya dan keadaan yang memungkinkan manusia atau makhluk hidup lainnya dapat hidup dan berkembang biak (UPI, 2014).
Benda yang dimaksud antara lain dapat berupa semua benda hidup dan lainnya seperti batuan, benda-benda tambang, tanah dan lahan, tumbuhan-tumbuhan, udara dan sebagainya. Keadaan yang dimaksud dalam lingkungan hidup antara lain iklim, cuaca, suasana, kesuburan tanah dan sebagainya. Tenaga atau energi yang ada di alam semesta ini seperti panas bumi, panas matahari, tenaga angin dan air, serta yang dihasilkan dari hasil karya manusia dengan ilmu dan teknologinya (UPI, 2014).
Berdasarkan pengertian tersebut, terlihat jelas bahwa manusia merupakan bagian dari lingkungan hidup. Manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Kondisi saling mempengaruhi ini berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya dan atara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Secara garis besar, terdapat tiga macam lingkungan hidup, antara lain (UPI, 2014):
a.         Lingkungan fisik, terdiri atas berbagai benda, zat dan keadaan, tanah, air dan udara dengan seluruh kekayaan alam fisik yang ada di atas dan di dalamnya.
b.        Lingkungan hayati meliputi segala makhluk hidup dari yang paling kecil sampai yang besar-besar, baik berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
c.         Lingkungan sosial yang merupakan kehidupan manusia dan interaksinya dengan sesamanya.

2.4       Kesadaran Terhadap Lingkungan Hidup
Kesadaran terhadap lingkungan hidup memiliki tujuan yaitu memasyarakatkan lingkungan, jadi tidak hanya menanamkan pengertian masyarakat kepada permasalahan dalam lingkungan hidup, tetapi berusaha meningkatkan partisipasi agar dapat peka dan mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Membangkitkan partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian sumberdaya alam serta lingkungan hidup diperlukan masyarakat yang aktif untuk mengawasinya disamping menjaga lingkungan sendiri secara langsung (UPI, 2014).
Peningkatan kesadaran sebagaimana semua usaha yang menyangkut lingkungan hidup harus berpacu dengan waktu, sebab perusakan-perusakan masih berlanjut dan meningkat. Daya yang terbatas dan sarana yang khusus tidak tersedia, usaha dilakukan melalui sarana informasi yang telah tersedia dan terutama diarahkan kepada lembaga-lembaga dan kelompok-kelompok masyarakat yang strategis (UPI, 2014).
Usaha peningkatan kesadaran terkadang masih menghadapi berbagai kendala yang disebabkan ulah manusia yang merusak lingkungannya. Identifikasi sasaran dan saluran yang lebih tepat di kalangan masyarakat, diharapkan bahwa usaha selanjutnya akan mampu menimbulkan proses penjalaran informasi yang cepat (UPI, 2014).

2.5       Peranan IPTEK dengan Pengetahuan Lingkungan
Bagi manusia, alam lingkungan merupakan sumberdaya yang menjamin kehidupan dan sekaligus menjadi sebuah tantangan. Dari lingkungan, manusia memperoleh segala sesuatu yang dibutuhkan dari waktu ke waktu yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah manusia (UPI, 2014).
Berbagai cara dan metode yang lebih efektif digunakan manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Tantangan tersebut, menjadi mendesak untuk segera diatasi mengingat berbagai masalah lingkungan yang ujungnya berdampak buruk bagi manusia itu sendiri. Dasar atau cara berpikir seperti ini penting sebagai landasan dan motivasi kuat agar manusia lebih serius dan tanggap dalam mengelola lingkungan yang berkelanjutan (UPI, 2014).
Persaingan antar manusia untuk memperoleh keuntungan dari sumber daya alam semakin ketat. Pengalaman, tantangan dan masalah yang selalu mengikuti perjalanan hidup manusia, terakumulasi menjadi pengetahuan yang kemudian menjadi ilmu yang berharga bagi kepentingan pemenuhan kehidupan manusia sendiri. Masalah dan tantangn semakin mempertajam pikiran manusia yang membawa kemajuan ilmu pengetahuan (UPI, 2014).
Bagaimanapun sederhana tingkat budaya masyarakat, mereka telah memiliki pengalaman dan pengetahuan serta telah memanfaatkannya dalam bentuk teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dinamika perkembangan IPTEK dalam perjalanan ruang dan waktu tampaknya akan terus menerus menjadi tumpuan untuk menjadi penyerasi dan penyelaras interaksi manusia dengan sumber daya alam yang terkandung dalam lingkungan hidupnya (UPI, 2014).



2.6       Pembahasan Kasus Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Pembahasan kasus ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan terdiri dari beberapa contoh dan kemudian akan dianalisis. Berikut contoh beberapa kasus tersebut.
Kasus pertama Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Pengenalan teknologi sejak dini ditujukan agar tidak gagap teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu contohnya yaitu para orangtua yang sudah mulai mengenalkan teknologi handphone maupun komputer untuk pengembangan kreativitas anaknya. Selain itu, anak juga diizinkan membawa perangkat teknologi tersebut ke sekolah karena dengan alasan lebih mudah berkomunikasi serta mencari informasi dengan cepat.
Berdasarkan kasus diatas, orangtua harusnya berperan penting dalam mengarahkan anak-anak dalam menggunakan perangkat teknologi tersebut. Tujuannya agar si anak dalam penggunaannya tidak melebihi batas-batasnya, hanya hal-hal tertentu yang dapat dilakukan pada penggunaan perangkat teknologi tersebut. Selain itu, kasus diatas juga membuktikan bahwa perilaku yang cenderung berpengaruh terhadap lingkungannya karena diizinkan untuk dibawa ke sekolah, karena secara otomatis para orangtua ataupun si anak melihat lingkungan sekitar seperti teman-temannya.
Kasus kedua yaitu penggunaan teknologi pada pabrik air minum yang menggunakan sistem pengolahan air minum dengan menggunakan air baku dan ternyata pengolahannya tidak diproses secara benar sehingga air tersebut masih mengandung zat organik dan perlu dilakukan desinfeksi dengan klorin.
Berdasarkan kasus diatas hal tersebut membuat manusia yang mengonsumsi minuman tersebut dapat menyebabkan penyakit seperti kanker kandung kemih. Tidak hanya itu, tetapi efek limbah yang dihasilkan dari pabrik tersebut dapat menyebabkan lingkungan tidak sehat, berpengaruh terhadap makhlup hidup lainnya seperti hewan, organisme lainnya serta berdampak buruk bagi cuaca karena akan menghasilkan udara yang tidak sehat. Maka dari itu, diperlukan perbaikan terhadap sistem pengolahannya dengan teknologi yang digunakan agar tidak merusak lingkungan hidup. 





DAFTAR PUSTAKA


http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_12_IPTEK_DAN_LINGKUNGAN.pdf. Diakses pada Tanggal 17 Maret 2014 pukul 23:00 PM.
http://eprints.undip.ac.id/896/1/KULIAH_PENCEMARAN_Lingk.pdf. Diakses pada tanggal 17 Maret 2014 pukul 23:50 PM.