ARTIKEL
ILMIAH
ILMU
TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Disusun Oleh:
Nama
/ NPM : 1. Priska Dea Anggrainy / 35411584
2. Raja Hafizar Al-Fahmi / 35411804
3. Surya Saputra / 36411951
4. Sylviani Azharita / 37411009
Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : 3ID02
JURUSAN TEKNIK
INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan
di zaman globalisasi tentunya tidak terlepas adanya teknologi yang semakin
canggih. Hal tersebut menyebabkan manusia senantiasa melakukan interaksi maupun
mencari kebutuhan informasi. Interaksi yang dilakukan tersebut dapat
mempengaruhi lingkungan, terutama dengan lingkungan tempat tinggal. Interaksi
dengan teknologi dapat menciptakan saling ketergantungan antara manusia lainnya
maupun dengan alam lingkungan sekitarnya.
Seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan manusia dan alam yang
meningkat, serta ketidakseimbangan antara manusia dengan lingkungan menyebabkan
terjadinya kerusakan lingkungan, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman dari
manusia Contohnya seperti perilaku manusia yang melakukan eksploitasi alam
secara berlebihan diluar batas demi kepentingan manusia meraih keuntungan.
Padahal
sesungguhnya penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan manusia
untuk mengelola lingkungan sebaik-baiknya dan dijaga kelestariannya. Hal
tersebut diperlukan kesadaran dari setiap individu, dengan meningkatkan upaya
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga alam ataupun
lingkungan, serta dapat memenuhi kebutuhan.
Maka
dari itu, dilakukan pembahasan mengenai ilmu teknologi dan pengetahuan
lingkungan pada artikel ilmiah secara rinci sesuai dengan prinsip-prinsipnya.
Harapan dengan pembuatan artikel ilmiah tersebut adalah agar manusia dapat memahami
secara keseluruhan makna hubungan antara ilmu teknologi dengan lingkungan
sekitarnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu
adalah pengetahuan yang diperoleh dengan melalui proses belajar dan eksperimen,
keseluruhan daripada kebenaran utama yang teratur, diperoleh karena pengetahuan
sebab akibat dan dapat dibedakan dengan ilmu karena sudut pandangannya. Ilmu
juga dapat di definisikan sebagai akumulasi pengetahuan yang merupakan kesatuan
pengetahuan yang terorganisasikan (UPI, 2014).
Setiap
ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian tertentu. Berdasarkan dari
sudut pandang ilmu, suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila
memenuhi ketiga unsur pokok dari suatu ilmu, yaitu ontologi (memiliki objek
studi), epistimologi (memiliki metode kerja) dan aksiologi (memiliki nilai
kegunaan). Berikut penjelasan secara rinci tentang tiga unsur pokok suatu ilmu,
antara lain (UPI, 2014):
a.
Sudut ontologi, merupakan bidang studi
yang bersangkutan harus mempunyai objek studi yang jelas. Objek yang dijadikan
bahan studi hendaknya dapat diidentifikasikan, dapat diberi batasan-batasan,
dapat diuraikan sifat-sifatnya yang esensial. Objek studi itu hendaknya tidak
identik dengan objek studi lain, bukan pinjaman dari ilmu lainnya.
b.
Sudut epistimologi, merupakan bidang
studi yang bersangkutan hendaknya mempunyai pendekatan dan metodologinya
sendiri mengenai bagaimana atau dengan cara-cara apa ilmu tersebut disusun,
dibina dan dikembangkan.
c.
Sudut aksiologi, merupakan bidang studi
yang bersangkutan hendaknya dapat menunjukkan nilai-nilai teoritis,
hukum-hukum, generalisasi, kecenderungan umum, konsep-konsep dan
kesimpulan-kesimpulan logis, sistematin dan koheren. Dalam teori atau
konsep-konsep tersebut tidak terdapat kekacauan pikiran diantara satu dengan
lainnya.
Suatu
ilmu yang dapat berdiri sendiri, maka harus memiliki beberapa syarat tertentu.
Syarat-syarat tersebut antara lain (UPI, 2014):
a.
Memiliki objek tertentu (objek material
beberapa ilmu bisa sama, tetapi objek formal setiap ilmu tidak mungkin sama).
b.
Metode atau cara kerja (deduksi,
induksi, eduksi) tertentu.
c.
Tersusun sistematis.
d.
Urutannya logis.
e.
Bersifat universal.
f.
Pengertian-pengertian khusus.
g.
Masyarakat ahli atau pakar ilmu
tersendiri.
Istilah
pengetahuan dalam keseharian memiliki konsep “knowledge”, bukan termasuk dalam konsep “science”, sehingga pengetahuan dapat diartikan sebagai segala yang
diketahui dan diperoleh berdasarkan pengalaman-pengalaman. Pengetahuan juga
didefinisikan sebagai suatu kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca inderanya, yang berbeda dengan kepercayaan maupun
penerangan-penerangan yang keliru. Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai
makna sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan
kekuatan pikiran, pengetahuan yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan
kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya (UPI, 2014).
2.2 Pengertian Teknologi
Teknologi
merupakan alat dan upaya serta pengetahuan manusia untuk berbuat lebih maju
sesuai dengan suatu rencana. Pengertian lainnya teknologi adalah suatu yang
bersifat praktis, produk dari sebuah ilmu pengetahuan yang digunakan manusia
untuk membantu, memudahkan dalam melakukan segala kegiatan pemenuhan
kebutuhannya (UPI, 2014).
Teknologi
merupakan jawaban praktis dari pertanyaan “bagaimana”, karena dengan teknologi
maka setiap orang dapat memanfaatkan gejala alam, bahkan dapat mengubahnya. Dapat
disimpulkan bahwa semua bentuk teknologi sifatnya konkrit, bersifat praktis,
dan bukan hanya dalam bentuk ide yang bernilai positif atau menguntungkan bagi
umat manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi saling berkaitan, penerapan dan
dampaknya, sehingga dalam kehidupan dinyatakan sebagai “ilmu pengetahuan dan
teknologi” yang disingkat IPTEK (UPI, 2014).
2.3 Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup
termasuk di dalamnya adalah manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya (UNDIP, 2014). Dalam suatu lingkungan hidup dijumpai berbagai benda,
daya dan keadaan yang memungkinkan manusia atau makhluk hidup lainnya dapat
hidup dan berkembang biak (UPI, 2014).
Benda
yang dimaksud antara lain dapat berupa semua benda hidup dan lainnya seperti
batuan, benda-benda tambang, tanah dan lahan, tumbuhan-tumbuhan, udara dan
sebagainya. Keadaan yang dimaksud dalam lingkungan hidup antara lain iklim,
cuaca, suasana, kesuburan tanah dan sebagainya. Tenaga atau energi yang ada di
alam semesta ini seperti panas bumi, panas matahari, tenaga angin dan air,
serta yang dihasilkan dari hasil karya manusia dengan ilmu dan teknologinya
(UPI, 2014).
Berdasarkan
pengertian tersebut, terlihat jelas bahwa manusia merupakan bagian dari
lingkungan hidup. Manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya.
Kondisi saling mempengaruhi ini berbeda antara satu wilayah dengan wilayah
lainnya dan atara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Secara garis
besar, terdapat tiga macam lingkungan hidup, antara lain (UPI, 2014):
a.
Lingkungan fisik, terdiri atas berbagai
benda, zat dan keadaan, tanah, air dan udara dengan seluruh kekayaan alam fisik
yang ada di atas dan di dalamnya.
b.
Lingkungan hayati meliputi segala
makhluk hidup dari yang paling kecil sampai yang besar-besar, baik berupa hewan
maupun tumbuh-tumbuhan.
c.
Lingkungan sosial yang merupakan
kehidupan manusia dan interaksinya dengan sesamanya.
2.4 Kesadaran Terhadap Lingkungan Hidup
Kesadaran
terhadap lingkungan hidup memiliki tujuan yaitu memasyarakatkan lingkungan,
jadi tidak hanya menanamkan pengertian masyarakat kepada permasalahan dalam
lingkungan hidup, tetapi berusaha meningkatkan partisipasi agar dapat peka dan
mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Membangkitkan partisipasi untuk
ikut memelihara kelestarian sumberdaya alam serta lingkungan hidup diperlukan
masyarakat yang aktif untuk mengawasinya disamping menjaga lingkungan sendiri
secara langsung (UPI, 2014).
Peningkatan
kesadaran sebagaimana semua usaha yang menyangkut lingkungan hidup harus
berpacu dengan waktu, sebab perusakan-perusakan masih berlanjut dan meningkat.
Daya yang terbatas dan sarana yang khusus tidak tersedia, usaha dilakukan
melalui sarana informasi yang telah tersedia dan terutama diarahkan kepada
lembaga-lembaga dan kelompok-kelompok masyarakat yang strategis (UPI, 2014).
Usaha
peningkatan kesadaran terkadang masih menghadapi berbagai kendala yang
disebabkan ulah manusia yang merusak lingkungannya. Identifikasi sasaran dan
saluran yang lebih tepat di kalangan masyarakat, diharapkan bahwa usaha
selanjutnya akan mampu menimbulkan proses penjalaran informasi yang cepat (UPI,
2014).
2.5 Peranan IPTEK dengan Pengetahuan
Lingkungan
Bagi
manusia, alam lingkungan merupakan sumberdaya yang menjamin kehidupan dan
sekaligus menjadi sebuah tantangan. Dari lingkungan, manusia memperoleh segala
sesuatu yang dibutuhkan dari waktu ke waktu yang terus meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah manusia (UPI, 2014).
Berbagai
cara dan metode yang lebih efektif digunakan manusia untuk memanfaatkan sumber
daya alam secara berkelanjutan. Tantangan tersebut, menjadi mendesak untuk segera
diatasi mengingat berbagai masalah lingkungan yang ujungnya berdampak buruk
bagi manusia itu sendiri. Dasar atau cara berpikir seperti ini penting sebagai
landasan dan motivasi kuat agar manusia lebih serius dan tanggap dalam
mengelola lingkungan yang berkelanjutan (UPI, 2014).
Persaingan
antar manusia untuk memperoleh keuntungan dari sumber daya alam semakin ketat.
Pengalaman, tantangan dan masalah yang selalu mengikuti perjalanan hidup
manusia, terakumulasi menjadi pengetahuan yang kemudian menjadi ilmu yang
berharga bagi kepentingan pemenuhan kehidupan manusia sendiri. Masalah dan
tantangn semakin mempertajam pikiran manusia yang membawa kemajuan ilmu
pengetahuan (UPI, 2014).
Bagaimanapun
sederhana tingkat budaya masyarakat, mereka telah memiliki pengalaman dan
pengetahuan serta telah memanfaatkannya dalam bentuk teknologi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dinamika perkembangan IPTEK dalam perjalanan ruang dan
waktu tampaknya akan terus menerus menjadi tumpuan untuk menjadi penyerasi dan
penyelaras interaksi manusia dengan sumber daya alam yang terkandung dalam
lingkungan hidupnya (UPI, 2014).
Pembahasan
kasus ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan terdiri dari beberapa contoh
dan kemudian akan dianalisis. Berikut contoh beberapa kasus tersebut.
Kasus
pertama Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju seiring dengan
kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Pengenalan teknologi sejak dini
ditujukan agar tidak gagap teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Salah
satu contohnya yaitu para orangtua yang sudah mulai mengenalkan teknologi handphone maupun komputer untuk pengembangan
kreativitas anaknya. Selain itu, anak juga diizinkan membawa perangkat
teknologi tersebut ke sekolah karena dengan alasan lebih mudah berkomunikasi
serta mencari informasi dengan cepat.
Berdasarkan
kasus diatas, orangtua harusnya berperan penting dalam mengarahkan anak-anak
dalam menggunakan perangkat teknologi tersebut. Tujuannya agar si anak dalam
penggunaannya tidak melebihi batas-batasnya, hanya hal-hal tertentu yang dapat
dilakukan pada penggunaan perangkat teknologi tersebut. Selain itu, kasus
diatas juga membuktikan bahwa perilaku yang cenderung berpengaruh terhadap
lingkungannya karena diizinkan untuk dibawa ke sekolah, karena secara otomatis
para orangtua ataupun si anak melihat lingkungan sekitar seperti
teman-temannya.
Kasus
kedua yaitu penggunaan teknologi pada pabrik air minum yang menggunakan sistem pengolahan
air minum dengan menggunakan air baku dan ternyata pengolahannya tidak diproses
secara benar sehingga air tersebut masih mengandung zat organik dan perlu dilakukan
desinfeksi dengan klorin.
Berdasarkan
kasus diatas hal tersebut membuat manusia yang mengonsumsi minuman tersebut
dapat menyebabkan penyakit seperti kanker kandung kemih. Tidak hanya itu,
tetapi efek limbah yang dihasilkan dari pabrik tersebut dapat menyebabkan
lingkungan tidak sehat, berpengaruh terhadap makhlup hidup lainnya seperti
hewan, organisme lainnya serta berdampak buruk bagi cuaca karena akan
menghasilkan udara yang tidak sehat. Maka dari itu, diperlukan perbaikan
terhadap sistem pengolahannya dengan teknologi yang digunakan agar tidak
merusak lingkungan hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_12_IPTEK_DAN_LINGKUNGAN.pdf.
Diakses
pada Tanggal 17 Maret 2014 pukul 23:00 PM.
http://eprints.undip.ac.id/896/1/KULIAH_PENCEMARAN_Lingk.pdf.
Diakses
pada tanggal 17 Maret 2014 pukul 23:50 PM.
akan lebih lengkap apabila ditambahkan faktor daya dukung lingkungan dan dampak faktual terkait masalah lingkungan akibat peran teknologi seperti global warming ( green house effect), hujan asam dan penipisan lapisan ozon.
BalasHapusterima kasih atas kritikannya, sangat bermanfaat bagi saya dan teman teman kelompok agar kedepannya dapat menulis artikel ilmiah lebih baik lagi.
Hapusuntuk melengkapi pembahasan yang diatas penggunaan teknologi yang tidak bijaksana dapat menyebabkan kepunahan banyak jenis tertentu baik hewan maupun tumbuhan. Pencemaran oleh industri menyebabkan berkurangnya cadangan oksigen dalam air.
BalasHapusterima kasih atas sarannya, sangat bermanfaat :)
Hapusterima kasih atas info nya,
BalasHapussaya ingin bertanya bagaimana cara menghindari lingkungan yang buruk atau tidak benar terkadang orang tersebut kan tidak tau mana yang benar dan salah?
menurut saya cara menghindari lingkungan yang buruk yaitu dengan cara memberikan penyuluhan. penyuluhan ini tidak hanya secara langsung bertemu dengan warga, tetapi dapat dilakukan secara tidak langsung. contohnya, seperti penyuluhan lewat media sosial atau media cetak. penyuluhan langsung dengan warga dapat dilakukan dengan memperagakan dengan lisan agar dapat dipahami seutuhnya. maka dari itu, saya berharap cara-cara tersebut dapat bermanfaat bagi semua warga.
HapusApabila melihat dari dampak negatif, IPTEK memang terlihat jahat. Bilamana IPTEK semakin berkembang semakin canggih maka masyarakat akan semakin dimanjakan dengan teknologi super canggih. Akan tetapi, hal tersebut tidak sebanding dengan dampak positif dan keuntungan yang akan diberikan oleh teknologi tersebut. Kedua sisi tersebut akan berjalan berdampingan seiring perkembangan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Akan tetapi salut dan terimakasih kepada penulis yang telah mengangkat sisi negatif dari IPTEK pada pembahasannya, sehingga dapat mengingatkan masyarakat luas akan adanya dampak kurang baik dari IPTEK agar masyarakat dapat mengerem dampak negatif IPTEK tanpa mengurangi keuntungan yang akan didapatkan.
BalasHapussaya sangat setuju dengan masukan yang Anda berikan.
Hapusterima kasih atas masukannya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua
Bagaimana mencegah penyalagunaan teknologi agar tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan?
BalasHapusmenurut saya dengan cara memahami arti dari penggunaan teknologi tersebut dapat memberikan dampak positif. saya berharap masyarakat perlu belajar serta memahami dengan baik fungsi dari teknologi yang kita gunakan sehari-hari. contohnya seperti charger handphone, jika produk tersebut rusak maka sebaiknya tidak dibuang sembarangan ke tempat sampah, karena dapat mempengaruhi lingkungan seperti mudah terbakar jika dimusnahkan.
Hapusmaka dari itu, sebaiknya tumbuhkan rasa ingin tahu untuk mempelajari setiap teknologi yang ada.
dampak IPTEK baik positif maupun yang negatif tergantung dari pribadi masing-masing sehingga kita tidak dapat menyalahkan IPTEK tersebut yg memberi imbas yang kurang baik terhadap kehidupan manusia.
BalasHapusiya saya setuju denga pendapat Anda, akan tetapi IPTEK diciptakan dari tangan manusia itu sendiri. yang terpenting ialah mampu menjaga dan dapat menggunakannya dengan baik sesuai prosedur.
Hapusterima kasih atas kritikannya, sangat bermanfaat.