Kamis, 12 Januari 2012

Tulisan Ilmu Budaya Dasar ke-1

WUJUD KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA



Pada tulisan ini, saya akan membuat wujud kebudayaan masyarakat Indonesia antara Suku Minangkabau dengan Suku Betawi. Mohon maaf apabila didalam tulisan ini ada kesalahan baik dalam penulisan maupun kata-kata yang tertulis.

A. SUKU MINANGKABAU

1. IDE ATAU GAGASAN

Suku ini berasal dari pulau Sumatera dibagian barat, yaitu Sumatera Barat yang memiliki ibukota Padang.
Seperti etnis lainnya, dalam etnis minangkabau banyak terdapat klan yang disebut dengan suku. Masyarakat Minang merupakan bagian dari masyarakat Melayu Muda yang melakukan migrasi dari daratan China Selatan ke pulau Sumatera sekitar 2.500-2.000 tahun yang lalu. Diperkirakan kelompok masyarakat ini masuk dari arah pulau timur Sumatera, menyelusuri sungai Kampar sampai ke dataran tinggi yang disebut darek dan menjadi kampung halaman Minangkabau. Beberapa kawasan darek ini kemudian membentuk semacam konfederasi yang dikenal dengan nama luhak, yang selanjutnya disebut juga dengan nama Luhak Nan Tigo, yang terdiri dari Luhak Limo Puluah, Luhak Agam, dan Luhak Tanah Datar. Maka dari itu, masyarakat Minangkabau sebagian berwajahkan seperti orang China.

Menurut tambo alam minangkabau, pada masa awal pembentukkan budaya Minangkabau oleh Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sabatang, hanya ada empat suku induk dari dua kelarasan. Suku-suku tersebut adalah :
  • Suku Koto
  • Suku Piliang
  • Suku Bodi
  • Suku Caniago
Sedangkan kelarasan yang dimaksud adalah kelarasan koto piliang dan kelarasan bodi caniago. Kelarasan disini semacam sistem kekuasaan, dan dalam perkembangannya kelarasan koto piliang cenderung kepada sistem aristokrat, sedangkan kelarasan bodi caniago lebih cenderung kepada sistem konfederasi.

Jika dilihat dari asal kata dari nama suku-suku tersebut, dapat dikatakan kata-kata tersebut berasal dari Bahasa Sanskerta, sebagai contoh Koto berasal dari kata Kotto yang berarti benteng atau kubu, Piliang berasal dari dua kata yaitu phi dan hyang, yang digabung menjadi pilihan Tuhan. Bodi berasal dari kata Bodhi yang berarti orang yang terbangun, dan caniago berasal dari kata chana dan ago yang berarti sesuatu yang berharga.

Demikian juga untuk suku-suku awal selain suku induk, nama-nama suku tersebut berasal dari Bahasa Sanskerta dengan pengaruh agama Hindu dan Buddha yang berkembang saat itu. Sedangkan perkembangan berikutnya nama-nama suku ada yang berubah pengucapannya karena perkembangan bahasa minang itu sendiri dan pengaruh dari agama Islam dan pendatang-pendatang asing yang datang dan menetap bersama.

2. AKTIVITAS

Aktivitas masyarakat suku Minangkabau umumnya bermata pencarian sebagai petani dan sangat handal di bidang perniagaan. Maka dari itu, banyak masyarakat suku Minangkabau yang merantau ke daerah lainnya atau ke negeri seberang. Masyarakat Minangkabau bertani di ladang persawahan sehingga menghasilkan beras yang terkenal dengan Bareh Solok. Selain itu, masyrakat berkebun sayur-sayuran, buah-buahan seperti tebu. Dan tidak lupa juga dengan seninya, masyarakat suku Minangkabau terkenal dengan seni menyulamnya, seperti kain songket, baju adat tradisional suku Minangkabau yang dipakai pada saat acara adat atau pernikahan.

Selain itu, masyarakat Minangkabau menganut sistem gotong royong dan memiliki sosial kemasyarakatan yang tinggi, terutama masalah jika terjadi bencana alam, karena daerah Padang (Sumatera Barat) rawan akan terjadinya gempa dan rawan tsunami karena lokasi berdekatan dengan pantai.
Dan, masyarakat Minangkabau sangat religius dengan acara mendoa atau dzikir bersama masyarakat lainnya, karena tujuannya agar terhindar dari bencana yang pernah melanda daerah setempat.

3. BENDA ATAU WUJUD FISIK

Di dalam suku Minangkabau memiliki ciri khas benda atau wujud fisik, antara lain :

  • Rumah Gadang
  • Patung Malin Kundang
  • Talempong
  • Saluang
  • Tari Piring
  • Baju Tradisional Minangkabau
  • Makanan khas Minangkabau (Rendang)
  • Jembatan Siti Nurbaya



B. SUKU BETAWI

1. IDE ATAU GAGASAN

Suku Betawi berasal dari hasil kawin antaretnis dan bangsa masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Ambon, dan Melayu, serta suku-suku pendatang seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.

Kata Betawi berasal dari kata Batavia, yaitu nama lama Jakarta pada masa Hindia Belanda.
Pada tahun 1930, kategori orang Betawi sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus pada tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.593jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu.
Antropolog Universitas Indonesia lainnya, Prof.Dr.Parsudi Suparlan menyatakan, kesadaran sebagai orang Betawi pada awal pembentukkan kelompok etnis itu belum juga mengakar. Dalam pergaulan sehari-hari, mereka lebih sering menyebut diri berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka, seperti orang Kemayoran, orang Senen, atau orang Rawabelong.

Pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup lebih luas, yakni Hindia Belanda, baru muncul pada tahun 1923, saat Husni Thamrin, tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkoempoelan Kaoem Betawi. baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan sebuah golongan, yakni golongan orang Betawi.

Pada tahun 1961, suku Betawi mencakup kurang lebih 22,9 persen dari antara 2,9 juta penduduk jakarta waktu itu. Mereka semakin terdesak ke pinggiran, bahkan ramai-ramai digusur dan tergusur ke luar Jakarta. Proses asimilasi dari berbagai suku yang ada di Indonesia hingga kini terus berlangsung dan melalui proses panjang itulah suku Betawi hadir di bumi nusantara.

2. AKTIVITAS

Di Jakarta, orang Betawi sebelum era pembangunan orde baru, terbagi atas beberapa profesi menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing-masing. Misalnya di kampung kemanggisan dan sekitaran Rawabelong banyak dijumpai petani kembang (anggrek, kamboja, jepang, dan lain-lain). Dan secara umum banyak menjadi guru, pengajar, dan pendidik semisal K.H.Junaedi, K.H.Suit, dan lain-lain. Profesi pedagang, pembatik juga banyak dilakoni oleh kaum Betawi. Petani dan pekebun juga dilakoni oleh warga Kemanggisan.

Orang Kuningan terkenal dengan peternak sapi perah. Mandor, bek, jagoan silat banyak dijumpai di Rawabelong. Di kampung Pasebean banyak dijumpai profesi guru, pengajar, udztad, dan profesi pedagang eceran. Sedangkan warga Tebet aslinya adalah warga gusuran Senayan, karena saat itu Ganefonya Bung Karno menyebabkan warga Betawi eksodus ke Tebet dan sekitarnya untuk terpaksa memuluskan pembuatan kompleks olahraga Gelora Bung Karno yang kita kenal sekarang.

3. BENDA ATAU WUJUD FISIK

Ciri khas benda atau wujud fisik dari suku Betawi antara lain :
  • Rumah Adat Betawi
  • Alat musik Tanjidor
  • Ondel-Ondel
  • Tari Cokek
  • Makanan khas betawi (soto betawi)

  • Baju khas Betawi

Sumber referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar